BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perkembangan teknologi yang pesat di dunia
industri menyebabkan terjadinya perubahan dunia usaha secara cepat. Untuk dapat
mengikuti arus persaingan, perusahaan dituntut untuk terus berinovasi dan
menciptakan produk yang berkualitas. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai
tujuannya ditentukan oleh berbagai faktor, salah satunya yang terpenting adalah
kemampuan mendapatkan order dari pelanggan. Istilah mutu dan pelayanan
diartikan sebagai kemauan dan kemampuan manajemen perusahaan merespon secara
cepat permintaan pelanggan dan mengirimkan produk yang diminta sesuai dengan
mutu dan jadwal yang dijanjikan. Ketiga faktor yaitu pengiriman tepat waktu (timeliness
of delivery), mutu yang sesuai dengan harapan (expected product quality),
dan harga yang wajar (reasonable price) mungkin dapat dikatakan sebagai
determinan persaingan karena setiap pelanggan selalu menilai mutu vendornya
paling tidak dalam ketiga hal tersebut (Sinulingga S, 2009).
Proses produksi
sangat ditentukan oleh kondisi mesinmesin produksi untuk melakukan fungsinya.
Kerusakan salah satu mesin pada station produksi dapat menyebabkan
terhentinya proses produksi dan hasilnya dibawah kapasitas. Dalam hal ini,
proses maintenance memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang availabilitas
dari mesin-mesin produksi. Buruknya management maintenance akan
menurunkan lifetime mesin hingga mengalami kerusakan. Akibat kerusakan
yang dialami adalah penurunan kapasitas produksi maupun kerusakan lain yang
berdampak serius terhadap safety maupun lingkungan sekitar contohnya ledakan
pipa gas pada line refinery oil, British Petrolium (BP), Maret 2005,
yang menyebabkan 100 orang terluka dan 15 orang meninggal dimana penyebabnya
adalah tidak berfungsinya level indikator untuk pre-heater sehingga gas
hidrokarbon mencemari lingkungan sekitar. Tentunya kejadian diatas tidak akan
terjadi jika sistem maintenance yang diterapkan berfungsi dengan baik meski
tidak sempurna tetapi resiko yang mungkin terjadi dapat dicegah atau
diminimalisir.
Jaket adalah baju luar yang
panjangnya hingga pinggang atau pinggul, dipakai untuk menahan angin dan cuaca dingin.
Bukaan jaket terletak di bagian depan dari leher ke bawah. Ritsleting, kancing,
atau sabuk dipakai sebagai alat untuk membuka dan menutup bukaan jaket. Mantel
lebih panjang dari jaket, biasanya panjang mantel mulai dari sekitar pantat
hingga sampai di bawah lutut.
Dari uraian diatas
dapat diambil suatu judul program yang berjudul “Perancangan dan Proses Produksi
Suatu Jaket yang Menarik dengan Kualitas yang Bagus”.
1.2 Permasalahan
1.
Apa saja langkah-langkah dalam system produksi?
2.
Bagaimana langkah-langkah dalam desain produk?
3.
Langkah-langkah apa
saja yang terjadi dalam proses produksi jaket?
4.
Jenis, peralatan
serta bahan apa saja yang digunakan dalam proses produksi jaket?
1.3 Manfaat
1.
Dapat memahami langkah-langkah yang ada dalam system produksi.
2.
Dapat mengaplikasikan suatu desain produksi sebelum
menjadi produk jadi.
3.
Dapat memahami langkah-langkah dalam proses produksi
jaket.
4.
Dapat mengetahui jenis, peralatan serta bahan yang
digunakan dalam proses produksi jaket tersebut.
1.4 Ruang Lingkup
Dalam hal ini, kita
akan membahas beberapa konsep pokok dalam perencanaan produksi hingga proses
produksi suatu produk jaket mulai dari awal perencanaan, desain hingga ke
produk jadi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi (Production
Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu
suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan dalam
usaha mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Perencanaan
produksi sangat erat kaitannya dengan pengendalian persediaan
sehingga sebagian besar perusahaan manufacture menempatkan fungsi
perencanaan dan pengendalian persediaan dalam satu kesatuan.
Ditinjau dari bentuk industri, perencanaan produksi suatu
perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya terdapat perbedaan. Banyak
hal yang menyebabkan perbedaan tersebut, bahkan pada perusahaan yang sejenis.
Tujuan produksi bagi perusahaan adalah barang
dengan spesifikasi tertentu memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan tersebut
dituangkan dalam Order Confirmation
yang dibuat oleh bagian penjualan. Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan
produksi sepenuhnya dirumuskan oleh sales department, berdasarkan order
yang telah diterima. Karena tujuan produksi dirumuskan berdasarkan order yang
telah diterima maka dalam fungsi perencanan produksi pengaruh forecasting pada
sistem perencanaan produksi dapat dikatakan tidak signifikan.
Untuk mencapai tujuan, khususnya dalam perencanaan
produksi dan pengendalian persediaan perusahaan perlu menyediakan fasilitas
komunikasi dan sistem informasi yang mendukung sistem pengolahan data
terdistribusi. Program aplikasi database
management system yang terintegrasi dengan sistem lainnya di lingkungan
perusahaan sehinngga bagian perencanaan produksi dan pengendalian persediaan
memiliki sarana yang cukup handal yang dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat. Bagian perencanaan dengan
mudah dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam menyusun perencanaan
produksi.
2.2 Pengendalian Produksi
Perencaaan produksi adalah pernyataan rencana
produksi ke dalam bentuk agregat. Perencanaan produksi ini merupakan alat
komunikasi antara manajemen teras ( top management ) dan manufaktur. Di samping
itu juga, perencanaan produksi merupakan pegangan untuk merancang jadwal induk
produksi. Beberapa fungsi lain perencanan produksi adalah :
1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten
terhadapa rencana strategis perusahaan.
2.
Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan
produksi.
3.
Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana
produksi.
4.
Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi
dan membuat penyesuaian.
5.
Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target
produksi dan rencana startegis.
6. Mengarahkan
penyusunan dan pelaksanaan Jadwal induik Produksi.
2.3 Desain Produksi
Desain produk dapat didefinisikan sebagai generasi ide,
pengembangan konsep, pengujian dan pelaksanaan manufaktur (objek fisik) atau jasa. Desainer produk konsep dan mengevaluasi ide-ide, membuat mereka
nyata melalui produk dalam pendekatan yang lebih sistematis. Peran seorang desainer
produk meliputi berbagai karakteristik manajer pemasaran, manajer produk,
industri dan desain insinyur perancang.
Istilah ini kadang-kadang membingungkan dengan desain
industri, yang mendefinisikan bidang spektrum yang lebih luas kegiatan desain,
layanan seperti desain, desain sistem, desain interaksi serta peran design. Produk perancang menggabungkan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk menciptakan barang-barang tiga dimensi. Peran yang berubah ini telah
difasilitasi oleh perangkat digital yang memungkinkan para desainer untuk
berkomunikasi, memvisualisasikan dan menganalisa ide-ide dalam suatu cara yang
akan diambil tenaga kerja lebih besar di masa lalu.
Desainer produk dilengkapi dengan keterampilan yang
dibutuhkan untuk membawa produk dari konsepsi ke pasar. Mereka harus memiliki
kemampuan untuk mengelola proyek desain, dan subkontrak daerah untuk sektor
lain dalam industri desain. Estetika dianggap penting dalam
Desain Produk tapi desainer juga menangani aspek-aspek penting termasuk
teknologi, ergonomi, kegunaan, stres bahan analisis dan rekayasa.
2.4 Persediaan Bahan Baku
Persediaan bahan
baku merupakan faktor utama dalam perusahaan untuk menunjang kelancaran proses
produksi, baik dalam perusahaan besar maupun kecil. Kesalahan menentukan
besarnya investasi dalam mengontrol bahan baku yang terlalu besar dibandingkan
kebutuhan perusahaan akan menambah beban bunga, biaya pemeliharaan dan
penyimpanan dalam gudang, serta kemungkinan terjadinya penyusutan dan kualitas
yang tidak bisa dipertahankan, sehingga semuanya ini akan mengurangi keuntungan
perusahaan. Demikian pula sebaliknya, persediaan bahan baku yang terlau kecil
dalam perusahaan akan mengakibatkan kemacetan dalam produksi, sehingga
perusahaan akan mengalami kerugian juga.
Manajemen
persediaan adalah suatu cara pengaturan pengadaan, penerimaan, dan
pengalokasian bahan persediaan dalam suatu usaha yang sedang dijalankan
sehingga usaha tersebut menjadi efektif terutama dalam biaya yang dikeluarkan
demi kelancaran usaha atau produksinya.
Persediaan dapat
disimpan pada titik atau titik-titik produksi (tingkatan kesatu dalam sistem
persediaan), kemudian pada gudang nasional atau regional (tingkatan kedua),
kemudian pada pusat distribusi (tingkatan ketiga), dan seterusnya. Kemudian,
setiap tahap di mana persediaan disimpan dengan system persediaan banyak
tahapan ini dikenal dengan tingkatan pada suatu system persediaan. Sistem
dengan berbagai tingkatan persediaan ini dikenal sebagai
sistem persediaan multi tingkatan. Koordinasi
diperlukan di antara persediaan produk pada tingkatan yang berbeda. Oleh karena
persediaan pada setiap tingkatan (kecuali yang yang terakhir) digunakan untuk
mengisi kembali persediaan ditingkatan berikutnya.
2.5
Sistem Produksi
Sistem produksi adalah gabungan dari
beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan menunjang untuk
melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan tertentu. Beberapa elemen
yang termasuk didalamnya, yaitu produk akhir, lokasi pabrik, letak dari fasilitas
produksi, lingkungan kerja karyawan serta standart produksi yang berlaku dalam
perusahaan tersebut.
Secara umum dapat dikatakan behwa
sistem produksi dalam perusahaan memerlukan suatu input yang kemudian diproses
dalam system produksi dari peruahaan untuk mendapat output yang baik. Dari
keadaan tersebut, kiranya dapat diketahui bahwa akan terdapat input untuk
sistem produksi serta output pula.
Masukan Sistem Produksi
Untuk dapat melaksanakan proses
produksi diperlukan beberapa masukan untuk system produksi dalam perusahaan
tersebut antara lain:
1. Bahan Baku
Bahan baku yang dapat digunakan akan menjadi input dari
system produksi dari suatu perusahaan. Jumlah dan jenis dari bahan baku ini
terkait dengan system produksi perusahaan yaitu pada produk dan peralatan yang
dipergunakan. Sebagai contoh: perusahaan kertas. Apakah akan mempergunakan
bahan baku dari pulp, kayu, bamboo, jerami atau batang jagung, tergantung pada
teknologi dan produk yang dihasilkan nantinya.
2.
Tenaga Kerja
Langsung
Keterampilan tenaga kerja sangat diperlukan dalam proses
produksi, apapun jenisnya. Hal ini disebabkan karena akan berpengaruh pada
hasil kerja. Oleh Karena itu, biaya besar kadang dikeluarkan untuk mendidik
tenaga kerja yang akan direkrut, terutama yang menempati posisi penting dalam
bekerja, selain ditunjang dari pengalaman.
3. Dana yang Tersedia
Dana yang tersedia juga merupakan input yang diperlukan
dalam system produksi. Besarnya dana tergantung dari jenis usaha yang akan
dikembangkan. Sumber dana juga beraneka ragam, bisa berupa modal pemiliknya,
pinjaman bank atau obligasi yang menghasilkan modal dari masyarakat.
2.6 Proses
Produksi
Kegiatan utama yang bersangkutan dengan
manajemen produksi adalah proses produksi. Proses produksi adalah metode dan
teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber-sumber antara lain tenaga kerja, bahan-bahan, dana dan sumberdaya
lain yang dibutuhkan.
Produksi merupakan suatu ndust dan di
dalamnya terkandung tiga ndust, yaituinput, proses, dan output. Input dalam
proses produksi terdiri atas bahan baku/ bahan mentah, ndust yang digunakan dan
informasi yang diperlukan. Proses merupakan kegiatan yang mengolah bahan, ndust
dan informasi perubahan sehingga menjadi barang jadi. Output merupakan
barang jadi sebagai hasil yang dikehendaki.
Jenis-Jenis Proses Produksi
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai
segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi,
proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa
adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan
mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi
terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes).
Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus
apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan
mentah sampai proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila
tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan
menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah (Ahyari, 2002).
Penentuan tipe produksi didasarkan pada ndust-faktor
seperti: (1) volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas
produk yang diisyaratkan, (3) peralatan yang tersedia untuk melaksanakan
proses. Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai ndust-faktor tersebut
ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap situasi
produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai ndustry dapat dibedakan
sebagai berikut (Yamit, 2002):
a)
Proses produksi
terus-menerus
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi
barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa
penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya ndustry yang cocok dengan
tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam
jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk
bersifat standar.
b) Proses produksi terputus-putus
Produk
diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam
proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat
sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses,
sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.
c)
Proses produksi campuran
Proses
produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan
terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap
perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
BAB III
SISTEM PRODUKSI
3.1 Rencana Produksi
Perencanaan produksi adalah
aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan,
kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan. Pada
encana ini, kita akan membuat suatu produk jaket mulai dari perencanaan,
desain, hingga ke proses pembuatannya.
Jaket adalah baju luar yang
panjangnya hingga pinggang atau pinggul, dipakai untuk menahan angin dan cuaca
dingin. Bukaan jaket terletak di bagian depan dari leher ke bawah. Ritsleting,
kancing, atau sabuk dipakai sebagai alat untuk membuka dan menutup bukaan
jaket. Mantel lebih panjang dari jaket, biasanya panjang mantel mulai dari
sekitar pantat hingga sampai di bawah lutut.
3.2 Desain Produk
Pada
tahap desain produk ini, kita akan membuat desain mulai dari awal hingga akhir.
Applikasi yang kita buat untuk mendesain produk jaket adalah CorelDraw X5. CorelDRAW adalah aplikasi design grafis yang
digunakan untuk membuat berbagai macam design seperti logo, kartu nama,
kalender, poster, stiker dan lain-lain yang terkenal dalam dunia digital.
Langkah
awal untuk memulai CorelDRAW adalah
1.
Klik Start —- All Program
—- CorelDRAW —- CorelDRAW.
2.
Klik New Grapihic —- tunggu
beberapa saat, sehingga muncul tampilan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Tampilan Awal
CorelDraw X5
3.
Setelah tampilan seperti
gambar diatas, barulah ke proses pendesainan.
Langkah-langkah dalam men-Desain jaket:
a. Pertama, kita buat pola atau model
terlebih dahulu dengan panjang dan ukuran jaket yang di inginkan. Seperti gambar
berikut:
Gambar 3.2 Membuat
Model/Pola Jaket
b. Kedua, tambahkan komponen-komponen pada jeket seperti kera, bukaan,
saku, dll. Seperti gambar berikut:
Gambar 3.3 Penambahan
Komponen Pada Pola Jaket
c. Ketiga, setelah proses pembuatan pola dan pemberian komponen jaket
sudah selesai, barulah kita beri warna sesuai dengan keinginan kita. Seperti
gambar berikut:
Gambar 3.4 Pemberian Warna Pada Desain Jaket
d. Keempat, setelah proses pemberian
warna selesai, kita tambahkan lambang atau logo Garuda di punggung, serta logo
bendera Merah Putih di bagian dada. Pemberian lambang atau logo ini bertujuan agar
jaket terlihat menarik. Seperti gambar berikut:
Gambar
3.5 Hasil Akhir serta Pemberian Logo/Lambang
3.3 Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan
jaket kali ini adalah kain jenis parasut.
Kain parasut
merupakan bahan yang dikenal sangat tipis dan relatif kedap air. Sesuai dengan
sifatnya yang anti air, kain ini sangat cocok digunakan pada saat musim hujan
untuk melindungi dari siraman air. Bahan baku yang digunakan pada pembuatan
kain parasut adalah sejenis poliester. Jenis bahan ini berasal dari serat
sintetis atau buatan dari hasil pengolahan minyak bumi yang kemudian diproses
menjadi serat fiber poly. Dilihat dari bahan baku pembuatnya bisa dipastikan
bahan ini tidak dapat menyerap keringat sehingga kurang cocok jika dikenakan
pada udara panas. Bahan parasut sangat mudah dibersihkan, cepat kering dan
tidak menimbulkan bau. Contoh kain parasut sudah jadi sebagai berikut:
3.4 Mesin dan Peralatan
Beragam Jenis Mesin dan Alat
Konveksi Pembuatan
Jaket
• Mesin Jahit High
Speed
Mesin jahit yang digunakan pada konveksi pakaian jadi berbeda dengan
mesin jahit yang digunakan di rumah tangga. Perbedaan tersebut terletak pada
besarnya dinamo yang digunakan dan kecepatan menjahitnya di mana mesin jahit
konveksi menggunakan dinamo besar dengan kecepatan jahitan mencapai 5000
jahitan per menit.
• Mesin Jahit Obras Benang 5
Mesin ini merupakan salah satu mesin pokok yang paling dibutuhkan dalam proses
pembuatan pakaian jadi. Mesin konveksi ini digunakan untuk mengunci sisa
lipatan pakaian yang belum terlihat rapi. Walaupun tersedia dalam beberapa
jenis di pasaran yaitu benang 3, 4 dan 5. Benang 5 lebih efisien digunakan
karena dapat difungsikan menjadi mesin overlock/ obras benang 3
dan benang 4.
• Setrika Uap Bahan Bakar Gas
Setrika uap menghasilkan panas yang lebih kuat dibanding setrika biasa.
Selain itu, walaupun setrika uap diset sepanas apapun tidak akan menimbulkan
noda gosong pada kain karena panas setrika uap berasal dari uap air. Hal ini
sangat dibutuhkan ketika menyetrika kerah kemeja, terutama melipat baju dalam
jumlah banyak. Tidak heran, banyak konveksi-konveksi dari skala kecil sampai
besar menggunakan setrika uap dalam tahap finishing baju
yang diproduksinya.
• Setrika Uap Listrik
Setrika uap dengan kapasitas yang lebih kecil dibandingkan setrika uap
berbahan bakar gas karena setrika uap ini menggunakan listrik untuk
menjalankannya.
• Mesin Press Uap
Mesin konveksi yang memiliki fungsi sama dengan setrika uap namun
memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi untuk melakukan proses pressing
lapisan kain keras pada pakaian.
• Mesin Jahit Lubang Kancing
Digunakan untuk membuat lubang kancing sekaligus memotong sisa benang yang
tersisa dari proses tersebut. Mesin ini memiliki harga yang paling mahal
diantara mesin assembling pakaian jadi lainnya dikarenakan
kerumitan mesin tersebut dan kesempurnaan hasil kerjanya.
• Mesin Jahit Pasang Kancing
Mesin jahit ini digunakan untuk memasang kancing secara otomatis di
titik kait baju. Mesin ini hanya terbatas penggunaannya pada kancing yang
memiliki lubang di tengahnya dan minimal memiliki 2 lubang.
• Mesin Press Kancing
Mesin yang digunakan untuk membuat kancing bungkus dan kancing jepret
dengan cara ditekan ke bawah. Salah satu detail yang jarang dilihat namun amat
penting untuk mengejar standar kualitas yang baik.
• Mesin Jahit Lipatan Pergelangan Kaki
Menjahit lipatan pergelangan kaki atau yang lebih dikenal dengan
istilah som sebenarnya akan jauh lebih baik untuk dikerjakan
menggunakan tangan daripada menggunakan mesin dikarenakan kehalusan tingkat
pekerjaan mesin tersebut kalah oleh tangan manusia. Akan tetapi untuk konveksi
pakaian jadi maka alangkah baiknya bila mesin tersebut ada untuk menghemat
waktu pengerjaan pakaian.
• Mesin Jahit Serba Guna
Mesin ini dapat menggantikan beberapa fungsi mesin konveksi yang lain
diantaranya memasang lubang kancing, memasang kancing, menjahit lipatan
pergelangan kaki, menjahit biasa, menjahit variasi sampai fungsi bordir manual.
Kelemahan mesin ini terletak pada dinamonya yang kecil sehingga membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk proses dibandingkan dengan mesin jahit industri
lainnya.
• Mesin Potong Listrik
Mesin konveksi ini digunakan untuk memotong bahan dalam jumlah banyak
dan menggunakan kumparan tembaga sebagai dinamonya dan pisau melingkar 45 inci
sebagai mata pisaunya.
3.5
Proses Produksi
Pada tahap proses produksi kali ini, ada beberapa proses produksi serta
penggabunggan bahan baku menjadi produk jadi. Tahapan tersebut yaitu sebagai
berikut:
1. pengolahan desain
pengolahan desain adalah proses
pembuatan jaket dimana kita melihat dulu desain yang diinginkan oleh pelanggan
mungkin nggak direalisasikan, meliputi warna jaket, bahan jaket, detail
jahitan, pemilihan media desain (sablon atau bordir) dan detail ukuran serta
jumlah jaket yang akan di buat.
2.
Tahap
Pemilihan Bahan Jaket
Pada tahap ini kami menentukan bahan
apa yang kami gunakan. Untuk bahan jaketnya kami menggunakan kain parasut agar
saat digunakan sebagai jas hujan tidak tembus oleh air. Dan kami juga memilih
bahan parasut yang memiliki kualitas lebih bagus lagi.
3. Pembelian Bahan aket
pembuatan jaket menggunakan
bahan-bahan jaket yang diinginkan oleh pelanggan, meliputi adidas polyester,
drill, kanvas, fleece, cotton, diadora, lotto, tweece, ribstock, parasit, dan
kulit sintetis untuk pembuatan jaket motor. bahan yang kami gunakan disesuaikan
dengan bahan jaket yang diinginkan dengan permintaan pelanggan, dan juga disesuaikan
dengan kegunaan jaket tersebut, akan digunakan sebagai jaket lapangan, jaket
himpunan, atau jaket resmi.
4. Pemotongan Bahan
bahan jaket dipotong sesuai pola,
ukuran dan desain. pemotongan harus dilakukan secara hati-hati karena hasil
pemotongan sangat mempengaruhi kerapian dari jaket tersebut. hasil potongan
jaket yang bagus akan menghasilkan jaket yang berkualitas tinggi.
5. Sablon dan Bordir
pemesan jaket bebas menggunakan media
desain ini, baik sablon saja, bordir saja, atau kombinasi dari keduanya. bordir
yang kita gunakan adalah bordir komputer yang akan menghasilkan bordiran yang
berkualitas. adapun jenis sablonan bermacam macam, bisa menggunakan rubber,
plastisol, superwhite, flocking dan lain-lain.
6. Proses Penjahitan Jaket
setelah jaket selesai di jahit dan di
bordir, proses selanjutnya adalah menjahit jaket. jaket di jahit sesuai dengan
pola pola pemotongan.
7. Packaging
setelah jaket di jahit dan sudah jadi,
proses pembuatan jaket selanjutnya adalah proses packaging. proses packaging
jaket ini meliputi pembersihan sisa benang, perapian hasil bordir, pelipatan,
steam (apabila customer meminta jaketnya di steam), packaging ke dalam plastik,
dan quality contro mengenai jumlah ukuran dan jumlah pemesanan.
3.6 Produk yang Dihasilkan
Produk jaket yang kita hasilkan
tidaklah kalah jauh dengan produk jaket di pasar bahkan di distro. Hanya saja
proses pembuatan jaket ini tidak secara langsung kami buat, akan tetapi melalui
konveksi jaket terkenal di Surabaya.
Faktor yang terpenting dalam pembuatan
jaket kali ini tidak terlepas dari perencanaan awal, desain produk dan system
produksi secara sistematis yang membuat produk jaket ini semakin menarik baik
segi penmpilan maupun kualitas. Bahkan, untuk produksi missal serta
pemasarannya pun dijamin mampu dan dapat bersaing dengan produk jaket yang ada
di pasaran maupun distro.
.BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
1. Jaket adalah baju luar yang panjangnya hingga pinggang atau
pinggul, dipakai untuk menahan angin dan cuaca dingin.
2. Perencanaan produksi
adalah aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang
dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang
dibutuhkan.
3. Desain produk dapat didefinisikan sebagai generasi ide,
pengembangan konsep, pengujian dan pelaksanaan manufaktur (objek fisik) atau jasa.
4.
Proses produksi adalah metode dan teknik
untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber-sumber antara lain tenaga kerja, bahan-bahan, dana dan
sumberdaya lain yang dibutuhkan.
4.2
Saran
Sebelum kita
merencanakan suatu produk yang ingin kita buat, hendaknya terlebih dahulu kita
merencanakan produk apa yang akan kita buat. Setelah itu ketersediaan bahan
bakunya apakah memadai atau tidak, serta tidak lupa merancang desain produk itu
sendiri, dan menganalisa proses-proses produksi serta hasil dari proses produk
itu apakah sudah sesuai dengan yang kita inginkan apakah masih kurang dengan
yang kita harapkan.
Sama-sama. Semoga membantu & bermanfaat
BalasHapussangat membantu .. makasih
BalasHapusHai kak yuk di cek , disini nih http://cms.jacket2.webnode.com/.
BalasHapus
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Casino - Dr.Mcd.com
BalasHapusFind our latest Vegas slots, table games, live 부천 출장샵 dealer games, and 경기도 출장샵 more at our 계룡 출장마사지 restaurants in Las Vegas, NV. 의왕 출장샵 대구광역 출장샵 All of our locations have games offered including